Menjalankan puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang bukan hanya memberikan manfaat bagi jiwa dan hati kita namun juga mampu memberikan segudang manfaat kesehatan bagi tubuh. Hal ini dibuktikan dalam berbagai penelitian medis modern yang menunjukkan bahwa puasa tidak memberikan efek yang merugikan pada jantung, paru, hati, ginjal, dan organ lainnya dalam tubuh manusia.
Meskipun puasa juga didefinisikan sebagai pantangan mengonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang dan pendek atau dengan kata lain starvasi (kelaparan) oleh beberapa pakar nutrisi, namun hasil penelitian yang diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam pada 1960 - 2009 (Kompas.com - 25/7/2012) menunjukkan hasil yang tidak disangka. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya manfaat puasa bagi kesehatan manusia. Apa saja manfaat puasa bagi kesehatan tubuh kita?
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Dan tahukah Anda, bahwa pada saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan penurunan LDL. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Secara ilmiah berpuasa juga berdampak pada penurunan berat badan. Hal ini disebabkan salah satunya karena saat berpuasa, usus-usus dalam tubuh akan lebih bersih dari sisa-sisa makanan yang mengendap. Makanan yang mengendap inilah yang jika berlebihan akan menimbulkan lemak diperut. Selain mampu menurunkan berat badan, puasa juga berpengaruh terhadap tekanan darah dan kadar gula dalam tubuh.
Meskipun banyak anggapan bahwa puasa dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan mudah menjadi sakit, ternyata puasa justru dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kondisi ini berpengaruh besar terhadap sistem imunitas tubuh.
Puasa ternyata membuat pikiran menjadi lebih tenang tapi di sisi lain juga melambat. Uniknya, dari berbagai hasil penelitian, pikiran yang melambat ini justru membuat kita mampu berpikir lebih tajam. Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah studi kelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Hasilnya? Terbukti bahwa mereka mampu menyelesaikan berbagai tugas kampus dengan nilai yang memuaskan.
Fungsi ginjal yaitu sebagai penyaring zat berbahaya apapun dari asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Namun, puasa justru dapat menyehatkan ginjal, mengapa bisa? Ternyata fungsi ginjal akan semakin optimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, yang artinya penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif dalam meningkatkan kinerja ginjal tersebut.