Masa kehamilan merupakan suatu rangkaian perjuangan bagi seorang wanita. Calon ibu harus menjaga kesehatan kandungannya sekaligus menjaga kesehatannya sendiri. Ini tidak mudah mengingat wanita hamil mudah mengalami kelelahan, insomnia, mual dan muntah yang dapat terjadi sepanjang hari, pegal-pegal, mudah berkeringat, dan mudah terserang penyakit.
Bau mulut pada wanita hamil dapat disebabkan oleh hal-hal berikut;
Ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron pada wanita hamil meningkatkan proses pembentukan plak yang menempel pada gigi. Hal ini menyebabkan gigi mudah berlubang, gusi mudah mengalami peradangan, dan peningkatan senyawa sulfur dalam mulut yang merupakan proses aktivitas bakteri.
Wanita hamil harus mengkonsumsi air putih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan janin dan dirinya sendiri. Dehidrasi dapat menyebabkan kondisi kekeringan pada mulut yang dikenal dengan istilah xerostomia. Pada kondisi xerostomia terjadi penurunan jumlah air liur yang akan menurunkan kemampuan rongga mulut untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan melakukan pembersihan alami.
Kondisi ini dijumpai pada lebih dari 50% wanita hamil pada minggu ke-6 sampai minggu ke-12 kehamilan. Namun ada juga yang mengalaminya sampai memasuki masa kelahiran. Mual dan muntah umumnya terjadi di pagi hari, namun ada juga yang mengalaminya sepanjang hari. Keluarnya makanan yang telah bercampur dengan asam lambung dan enzim pencernaan otomatis membuat mulut berbau tidak sedap. Kondisi lemah pada wanita hamil juga menyebabkan mereka kesulitan untuk rutin menjaga kebersihan mulut atau secepatnya menyikat gigi setelah muntah.
Jika wanita hamil tidak mengkonsumsi cukup kalsium, tubuh akan otomatis ‘mencuri’ persediaan kalsium yang terkandung dalam tulang dan gigi mereka. Ini menyebabkan wanita hamil rentan mengalami kerusakan gigi dan bau mulut tak sedap.
Wanita hamil dapat mengalami masalah pencernaan, menderita diabetes kehamilan, mudah terkena radang pada tenggorokan, dan kelainan lainnya yang dapat memicu timbulnya bau mulut tak sedap. Berkonsultasilah dengan dokter spesialis kebidanan secara rutin pada masa kehamilan untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.
