Datangnya bulan suci Ramadhan menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia, tidak terkecuali umat muslim di seluruh Indonesia. Dengan keberagaman adat istiadat dan tradisi yang dimiliki negara Indonesia, tentu beragam kegiatan dalam menyambut bulan Ramadhanpun akan sangat unik dan variatif. Apalagi, beberapa tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Wow! Penasaran, apa saja kegiatan dan tradisi unik di Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan? Yuk, simak!
Bagi Anda yang berasal dari suku Sunda, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya munggahan. Biasanya, masyarakat Sunda di Jawa Barat memanfaatkan momen seminggu hingga dua minggu sebelum bulan puasa tiba untuk berkumpul bersama orang-orang terdekat. Tradisi munggahan ini dimanfaatkan untuk saling meminta maaf lalu dilanjutkan dengan berkumpul bersama sambil menikmati sajian makanan yang telah disediakan.
Tradisi Megibung biasanya dilakukan oleh umat muslim Bali menjelang puasa Ramadhan. Megibung merupakan acara makan yang diselingi dengan obrolan ringan. Megibung juga bisa diartikan sebagai makan bersama dalam satu jamuan dimana ada sekitar 4-7 orang yang makan dalam satu porsi nasi dan lauk pauk yang sama.
Tradisi Pacu yang berasal dari Riau ini bisa dibilang cukup berbeda dari tradisi lainnya. Pacu di Riau juga merupakan sebuah acara yang mirip dengan pesta rakyat. Tradisi ini juga disambut dengan suka cita oleh umat muslim di Riau. Masyarakat Riau akan beramai-ramai pergi ke sungai untuk melihat perlombaan dayung yang disebut Jalur Pacu. Kemudian perlombaan ini akan diakhiri dengan tradisi Balimau Kasai, dimana tradisi ini mempunyai makna bersuci mulai dari menjelang matahari terbenam hingga malam.
Jika orang Sunda memiliki munggahan, masyarakat Betawi juga memiliki tradisi dalam menyambut bulan puasa, yaitu Nyorog. Tradisi ini dilakukan dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Nyorog merupakan kegiatan membagi-bagikan bingkisan ke anggota keluarga atau tetangga. Dan biasanya nyorog dilakukan dari oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Masyarakat muslim di Semarang memiliki tradisi unik menjelang bulan suci Ramadhan, yaitu Dugderan. Tradisi Dugderan ini sudah dilakukan sejak 1881 dan masih terus dilakukan sampai sekarang. Dugderan merupakan tradisi dimana masyarakat Semarang melakukan festival sebagai tanda dimulainya Ramadhan. Kini Dugderan dikenal sebagai pesta rakyat, dimana tradisi ini identik dengan dentuman meriam, kembang api, tari japing, arak-arakan, tabuh bedug, dan ritual awal pengumuman puasa.
Masyarakat Aceh juga memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi menyembelih dan memasak daging hewan ternak ini dikenal dengan nama meugang. Biasanya penyembelihan hewan dilaksanakan dua hari menjelang bulan Ramadhan. Setelah hewan disembelih, kemudian sebagian daging akan dibagikan kepada para tetangga dan sebagian lagi disantap bersama keluarga. Ya, tradisi meugang ini memang agak mirip dengan Idul Adha.
Tradisi balimau merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Minangkabau. Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk limau atau jeruk nipis yang dilakukan dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di tempat pemandian umum. Balimau juga menjadi tradisi yang sudah ada sejak berabad-abad lamanya dan dipercaya oleh masyarakat Sumatera dapat membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Tradisi menjelang di tanah Jawa memang memiliki keunikan yang berbeda-beda. Di Kudus, Jawa Tengah, misalnya, ada tradisi yang dikenal dengan nama dandangan. Tradisi ini sudah ada sejak 400-an tahun lalu yang dimulai dari jaman Sunan Kudus. Dandangan biasanya digelar dengan pasar malam yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga.